MINGGU Jam7.30 (Ibadah Raya)


Ibadah Minggu Pagi 7.30 di Blok A5 No.5 Perum Griya Kenari Mas, (Belakang Ruko BRI)


Untuk Informasi Hub.081280324336 atau silakan klik WA ini

Monday, May 14, 2012

TATTOO PERMANEN DARI SUDUT PANDANG PAK


PENDAHULUAN
                        Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah usaha untuk mendewasakan setiap individu terutama mahasiswa, agar menjadi manusia yang berdiri sendiri dalam mengatasi setiap persoalan hidup yang berlandaskan Firman Allah. Tujuan pendidikan agama Kristen untuk membawa, membimbing, mendidik seluruh mahasiswa dalam pengenalan akan Kristus, sehingga mereka dapat terhisap dalam karya keselamatan yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Hal ini sesuai dengan pendapat Loyola, (dalam Boelchle 1991: 472) yang mengatakan:
              Untuk melibatkan para warga muda khususnya dalam latihan-latihan rohani dan intelektual yang memupuk kehidupan batiniah dan kognitif  untuk membimbing mereka mengambil bagian dalam kebaktian Gereja, sehingga rela mentaati setiap perintahNya dengan dampaknya yang luas dalam urusan-urusan masyarakat sampai akhirnya mereka memenuhi alasan-alasan terakhir mengapa mereka diciptakan Allah.
                        Dunia pendidikan tidak terlepas dari lingkungan sosial dimana pendidik dan peserta didik berada, Pendidikan Agama Kristen berawal dari keluarga dimana anak itu dilahirkan. Pendidikan Agama Kristen harus ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus sehingga terbentuk nilai moral yang beretika Kristiani.
Pengaruh globalisasi yang semakin marak, memungkinkan arus komunikasi dapat memasuki setiap pelosok, sehingga perguliran tren dapat disimak dengan jelas. Tren merupakan sesuatu yang harus disikapi secara cermat terutama dikalangan remaja yang dalam masa peralihan ke usia dewasa. Dalam usia remaja kematangan emosional belum terbentuk, mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar. Segala informasi yang diterima termasuk tren harus melalui proses seleksi sehingga kita tahu mana yang bermanfaat dan tidak, terutama tidak bertentangan dengan iman Kristiani. 
            Tattoo merupakan tren yang sedang digemari dikalangan kaum muda pada saat ini. Tren ini tidak hanya masuk dikalangan bawah tetapi kalangan menengah ke atas, pria maupun wanita, dari para dokter hingga pengacara, artis-artis dan tidak terkecuali kaum muda Kristen. Menurut sejarah tattoo selalu dihubungkan dengan ritual yang mengerikan dan mengeluarkan darah yang dipergunakan dalam ritual agama untuk menyelaraskan jiwa manusia dengan kekuatan gaib agar jiwa tersebut dapat masuk ke alam baka dengan tenang. Arti-arti spiritual yang tersembunyi dalam tattoo antara lain adalah lambang perbudakan yang dipakai oleh bangsa Yunani dan Roma kepada para budak mereka, sebagai simbol arwah-arwah leluhur, sebagai tanda pengenal sekte-sekte tertentu dan simbol dalam ritual-ritual sex, lambang untuk mengambil bagian dalam pesta narkoba, dan hal-hal yang berhubungan dengan pemberontakan, mistik, kanibalisme, dan penyembahan terhadap setan.
Salah satu penyebab utama kaum muda Kristen memakai tattoo adalah karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang latar belakang dan sejarah  tattoo serta bahaya yang dapat ditimbulkan melalui tattoo tersebut.            
          Saya menulis tentang tatto karena, merupakan sebuah fenomena yang banyak terjadi dan mendapat sorotan  dari berbagai kalangan. Pada tahun 1950, wabah penyakit Hepatitis B pernah menyebar di New York karena tattoo akibatnya tattoo dilarang pada tahun 1961-1997. Orang yang bertato akan menurun kesehatannya, mereka akan memiliki kemungkinan lebih besar terkena AIDS, Hepatitis B,C, Tetanus, Syphilis, TBC, dan penyakit lainnya.
      Berdasarkan penelitian yang tercatat di Journal of Pediatrics tangggal 6  Juni 2002, sebanyak 90% remaja yang mempunyai  tattoo sud. Di Amerika, biaya untuk membuat sebuah tattoo diperkirakan sebesar US$ 45, tetapi untuk menghilangkannya diperlukan biaya sebesar US$ 5000 dan hal tersebut tidak dapat menjadi jaminan. Tattoo berhubungan erat dengan dunia gay, lesbian, dan penyimpangan sex, dan orang yang bertato akan dipersepsi sebagai orang yang kurang menarik dan kurang pintar. Lebih dari separuh orang yang bertato ingin menghilangkan tatonya. Tattoo bukan sekedar seni seperti yang lazim diketahui oleh semua orang pada saat ini, tetapi dibalik semua itu terdapat tipuan dan siasat iblis untuk menghancurkan umat manusia khususnya kaum muda Kristen untuk dibawa kepada kebinasaan kekal.
      Pada tahun 1871 kerajaan Inggris memberlakukan praktek tattoo kepada para tawanan perang, prajurit yang menjadi penjahat perang, pembelot atau pemberontak mereka dicap dengan hurup “D” (Deserter) atau “B.C” (Bad Character). Tahun 1867 para narapidana yang telah dicap dibuang ke Australia. Di Jerman para Nazi mentato anggota mereka dengan tanda “SS” yang letaknya di bawah ketiak dengan menggunakan darah dari anggotanya. Hal ini dilakukan bukan untuk mencegah terjadinya pembelotan tetapi sebagai tanda mistik yang menunjukkan organisasi rahasia. Para tahanan di pusat barak-barak ditato pada lengan bagian bawah dengan alasan untuk tujuan administrasi, tetapi hal ini merupakan suatu penghinaan terhadap mereka.
      Iraq merupakan negara yang menerapkan tattoo sebagai penghukuman, pada tahun 1994 Saddam Hussein mengumumkan sembilan peraturan dengan spesifikasi para pemberontak, kriminal dan orang yang menolak harus mendapat tattoo silang “X” di dahi mereka. Para kriminal merupakan subjek dari bentuk penghukuman primitif ini. Pada tahun 1994 Amnesti Internasional menyiarkan gambar pria yang mengalami amputasi dan tattoo penghukuman di dahi mereka, pria tersebut adalah: Ali Ubaid, Abed Ali, terdakwa pencurian uang dan televisi. Beberapa dokter dihukum mati karena menolak memberikan tattoo penghukuman kepada para kriminal.(Van Dinter 2005:32)
      Di Indonesia tattoo berkaitan dengan hal-hal religius dan melibatkan pengorbanan manusia. Pada masa penjajahan kolonial Belanda suku Patasiwa di kepulauan Malaccan Seram dilarang untuk melakukan praktek tattoo yang terkenal dengan nama kakean yang berkaitan dengan suatu perkumpulan rahasia. Suku Pattasiwa hanya memperbolehkan orang yang telah dewasa untuk ditato hal ini untuk menjaga adat tradisi mereka agar tidak punah. Para pemula ditato pada dada, bahu dan lengan mereka dengan tanda silang, tattoo baru akan ditambahkan pada waktu pertemuan warga.
      Arti dari tattoo hanya dapat diperkirakan, karena setiap anggota suku telah disumpah merahasiakan setiap hal yang berkaitan dengan upacara religius.   Suku Alfuru yang bermukim di pegunungan kepulauan Seram melakukan praktek perburuan kepala manusia,  mereka percaya bahwa arwah berdiam di dalam tengkorak manusia maka setiap kepala musuh menjadi sangat berharga.  Anggota suku yang telah memenggal kepala musuh akan mendapat tattoo yang disebut tanda perburuan kepala manusia yang diambil dari burung Frigate.
      Ma’boea adalah bentuk upacara religius  yang mempergunakan tattoo  terletak di daerah pusat Celebes, upacara ini melibatkan pengorbanan manusia. Ma’boea merupakan upacara pendamaian dengan para dewa ketika mengalami kegagalan panen secara berturut-turut atau dalam keadaan sakit keras. Seorang budak yang berusia tua tandasang yang berasal dari daerah lain dibeli kemudian dilakukan upacara ritual dengan membuat tattoo pada setiap anggota suku dan berakhir dengan kematian  tandasang. Kepala  tandasang dipotong dan dibakar kemudian digantung pada tiang.
      Suku Mbuti di Afrika masih melakukan praktek  tattoo sampai pada akhir abad 20 mereka membuat tattoo dengan cara merajah permukaan kulit, debu dan  getah tanaman hutan digunakan sebagai  zat pewarna yang diyakini merupakan sumber kekuatan, kesehatan dan kemujuran. Jika seseorang sakit sejumlah rajahan dibuat dan permukaan kulit yang dirajah ditaburi dengan debu yang dicampur dengan air liur. tattoo dilakukan secara sukarela dengan mempergunakan pisau sebagai alat perajah.  
 
ISI
a) Pengertian Tattoo
            Istilah tattoo berasal dari bahasa Tahiti tatau yang bermakna dekorasi tubuh, tatoo adalah gambar atau simbol yang diukir pada kulit tubuh dengan mengunakan jarum  serta menggunakan pigmen warna-warni yang digerakkan oleh mesin. Definisi ini didukung oleh Van Dinter, (2005: 15) yang menyatakan,  tattoo is defined as an indelible mark fixed upon the body by inserting pigment under the skin”. Dahulu orang menggunakan teknik manual dalam membuat tattoo. Orang Mentawai menggunakan tongkat yang terbuat dari kayu, ukuran panjang 40 sentimeter dan ujungnya dipasang jarum yang terbuat dari onak duri.
Tattoo merupakan bentuk seni tertua yang telah ada sejak abad sembilan belas dan mengandung berbagai arti. Pada tahun 1774 kapten Cook kembali ke Inggris dengan membawa dua orang Tahiti yang bertato yaitu Omai dan Tupaia dan memperkenalkan kepada masyarakat kalangan atas dan mendapat penolakan dari Pangeran Giolo.
 
b.) Sejarah Tattoo  
      Sejarah tattoo didasarkan pada penemuan mumi es Otzi oleh  beberapa ahli Arkeologi, mereka telah meneliti tubuh mumi otzi yang ditemukan di antara perbatasan pegunungan Australia-Italia. Otzi hidup sekitar 5300 tahun yang lalu dan penyebab kematiannya masih diperkirakan. Para ahli menemukan tanda garis palang di belakang lutut kiri, hasil risset membuktikan tanda tersebut sebagai terapi pada penderita rematik. Tanda tersebut dipergunakan sebagai terapi tattoo oleh suku Berber di pegunungan Afrika Utara. Para ahli Antropologi berpendapat bahwa; dengan membuat rajahan pada bagian yang sakit dan dengan membubuhkan obat-obatan herbal pada luka, dapat menyembuhkan penyakit rematik.
Tatto diberbagai negara :
1.Tattoo Penghukuman Kerajaan Inggris
       Pada tahun 1871 kerajaan Inggris memberlakukan praktek tattoo kepada para tawanan perang, prajurit yang menjadi penjahat perang, pembelot atau pemberontak mereka dicap dengan hurup “D” (Deserter) atau “B.C” (Bad Character). Tahun 1867 para narapidana yang telah dicap dibuang ke Australia. Di Jerman para Nazi mentato anggota mereka dengan tanda “SS” yang letaknya di bawah ketiak dengan menggunakan darah dari anggotanya. Hal ini dilakukan bukan untuk mencegah terjadinya pembelotan tetapi sebagai tanda mistik yang menunjukkan organisasi rahasia. Para tahanan di pusat barak-barak ditato pada lengan bagian bawah dengan alasan untuk tujuan administrasi, tetapi hal ini merupakan suatu penghinaan terhadap mereka.
      Iraq merupakan negara yang menerapkan tattoo sebagai penghukuman, pada tahun 1994 Saddam Hussein mengumumkan sembilan peraturan dengan spesifikasi para pemberontak, kriminal dan orang yang menolak harus mendapat tattoo silang “X” di dahi mereka. Para kriminal merupakan subjek dari bentuk penghukuman primitif ini. Pada tahun 1994 Amnesti Internasional menyiarkan gambar pria yang mengalami amputasi dan tattoo penghukuman di dahi mereka, pria tersebut adalah: Ali Ubaid, Abed Ali, terdakwa pencurian uang dan televisi. Beberapa dokter dihukum mati karena menolak memberikan tattoo penghukuman kepada para kriminal.
2.Tattoo Perburuan Kepala dan Pengorbanan Manusia di Indonesia
      Di Indonesia tattoo berkaitan dengan hal-hal religius dan melibatkan pengorbanan manusia. Pada masa penjajahan kolonial Belanda suku Patasiwa di kepulauan Malaccan Seram dilarang untuk melakukan praktek tattoo yang terkenal dengan nama kakean yang berkaitan dengan suatu perkumpulan rahasia. Suku Pattasiwa hanya memperbolehkan orang yang telah dewasa untuk ditato  hal ini untuk menjaga adat tradisi mereka agar tidak punah. Para pemula ditato pada dada, bahu dan lengan mereka dengan tanda silang, “tattoo” baru akan ditambahkan pada waktu pertemuan warga.
       Arti dari tattoo hanya dapat diperkirakan, karena setiap anggota suku telah disumpah merahasiakan setiap hal yang berkaitan dengan upacara religius.   Suku Alfuru yang bermukim di pegunungan kepulauan Seram melakukan praktek perburuan kepala manusia,  mereka percaya bahwa arwah berdiam di dalam tengkorak manusia maka setiap kepala musuh menjadi sangat berharga.  Anggota suku yang telah memenggal kepala musuh akan mendapat tattoo yang disebut tanda perburuan kepala manusia yang diambil dari burung  frigate.
      Ma’boea adalah bentuk upacara religius  yang mempergunakan  tattoo terletak di daerah pusat Celebes, upacara ini melibatkan pengorbanan manusia. Ma’boea merupakan upacara pendamaian dengan para dewa ketika mengalami kegagalan panen secara berturut-turut atau dalam keadaan sakit keras. Seorang budak yang berusia tua tandasang yang berasal dari daerah lain dibeli kemudian dilakukan upacara ritual dengan membuat tattoo pada setiap anggota suku dan berakhir dengan kematian tandasang.  Kepala tandasang dipotong dan dibakar kemudian digantung pada tiang.
3.Tattoo Perbudakan di Afrika
          Pada  tiap-tiap suku tattoo pada wanita merupakan simbol kecantikan tetapi bagi wanita Afrika tattoo  melambangkan perbudakan, melalui rajahan pada wajahnya yang menandakan bahwa ia seorang budak yang tidak berharga dan dapat diperjual-belikan. Suku Mbuti di Afrika masih melakukan praktek tattoo sampai pada akhir abad 20 mereka membuat tattoo dengan cara merajah permukaan kulit, debu dan  getah tanaman hutan digunakan sebagai  zat pewarna yang diyakini merupakan sumber kekuatan, kesehatan dan kemujuran. Jika seseorang sakit sejumlah rajahan dibuat dan permukaan kulit yang dirajah ditaburi dengan debu yang dicampur dengan air liur. tattoo dilakukan secara sukarela dengan mempergunakan pisau sebagai alat perajah.
4.Tattoo Lambang Status di Cina 
          Di Cina kuno pada abad 500 sebelum Kristus, rakyat hidup berdasarkan aturan-aturan Kong Fu Chu, yang mengajarkan manusia untuk hidup beradap dan taat terhadap orang tua dan leluhur mereka. Setiap bentuk perusakan terhadap tubuh dan warisan orang tua bertentangan dengan ajaran dasar daan membawa rasa malu terhadap keluarga masyarakat. Masyarakat Cina yang terhormat memandang tattoo sebagai hal yang memalukan, liar dan tidak beradab. Budaya tattoo di Cina sudah ada sejak tahun 200 sebelum Kristus, dipraktekkan  oleh suku Yue, mereka mendekorasi tubuh dengan figur-figur yang berbau mistik. Hal ini dipercaya dapat melindungi mereka dari serangan ular naga dan monster laut.
 Tattoo sangat umum dikalangan budak dan kriminal mereka wajib untuk memakainya sebagai tanda tingkat sosial dan ditujukan untuk mencegah mereka agar tidak melarikan diri. Budak dan kriminal yang melarikan diri akan mudah dikenali  lewat tattoo mereka. Masyarakat Cina yang berada mentato  selir dan pembantu rumahtangga mereka sebagai tanda kepemilikan dan untuk mempermalukan serta menghukum mereka.      
 TATTOO PERMANEN DARI SUDUT PANDANG PAK
Bentuk permasalahan tattoo permanen pada pemuda Kristen dari sudut pandang PAK.
1. Krisis Gambar Diri
                 Pendeklarasian norma-norma Kristiani sering dianggap sebagai sesuatu yang fanatisme. Identitas diri sebagai orang Kristen yang lahir baru sering menjadi suatu hal yang memiliki arti negatif. Pandangan ini dinyatakan bukan saja oleh kalangan pemuda non Kristen yang mengartikan hal tersebut, tetapi terjadi juga antar pemuda Kristen.
                 Kecenderungan pemuda Kristen untuk meleburkan diri dalam budaya primitif, yang berkembang sebagai trend menjadi suatu fenomena yang ditemukan sekarang ini. Hal yang dianggap tabu dan mempunyai label negatif, sekarang menjadi sesuatu yang biasa bahkan dianggap sebagai budaya tandingan. Ironisnya mereka mempraktekkan tattoo tersebut atas dasar meniru teman (lingkungan) mereka, seperti yang dikemukan oleh sumber delapan. Praktek tattoo  tersebut dilakukan hanya ingin metahui apa proses pembuatannya sakit atau tidak. Dalam hal ini mereka sebagai pemuda Kristen tidak mempertimbangkan unsur-unsur negatif dibalik praktek tersebut, apalagi mempertimbangkan dari norma-norma Pendidikan Agama Kristen yang menyatakan bahwa pemuda Kristen sebagai orang percaya diciptakan segambar dengan Allah (Imago Dei). Kejadian 1:26-27, Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ...”. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.
                 Gambar Allah melalui kehidupan pemuda Kristen harus tercermin dari segi fisik (tubuh) dan karakter. Pemuda Kristen yang merajah tubuh mereka, baik dengan tattoo sadar atau tidak telah melakukan perubahan bentuk tubuh mereka, bahkan merusaknya, dengan kata lain merusak gambar Allah. Menurut (Abineno 2003:42), “gambar Allah” sebagai ungkapan relasi khusus antara Allah dan manusia dalam panggilan manusia sebagai makhluk yang bertanggungjawab terhadap makhluk-makhluk lain. Manusia bertugas melindungi seluruh ciptaan Allah dari kerusakan, kekacauan, kebinasaan dan lainnya, sebagai pencerminan keberadaan Allah di bumi.
    
2. Krisis Moral
                 Mentoleransi sebuah pelanggaran kecil, akan membawa pemuda Kristen dalam pelanggaran yang lebih besar. Toleransi sekecil apapun terhadap pelanggaran, merupakan awal krisis moral. Sikap moral adalah kesadaran dan tanggung jawab seseorang atau pemuda Kristen dalam melakukan hal-hal baik. Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan (Brownlee, 2002:16) moralitas, biasanya menyangkut kebaikan dan keburukan kelakuan lahir yang sebenarnya terjadi. Hukum moral sendiri didasarkan atas kehendak Allah yang mutlak (Wright, 1995:158).
     Yakobus 2:10 mencatat, sebab barang siapa menuruti seluruh hukum itu, tetap mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Dalam Alkitab tidak ada dosa kecil atau dosa besar, kompromi terhadap dosa adalah pelanggaran terbesar.
                 Sebagai pemuda Kristen, harus mempunyai ketegasan sikap untuk berkata tidak, terhadap hal yang bertentangan dengan norma-norma agamanya.
3. Niru-isme
                 Tindakan meniru adalah hal yang lazim dilakukan, sejak kecil aktivitas meniru sering dilakukan mulai dari meniru berbicara, makan, berjalan dan hal-hal lain yang dilakukan orang tua dan orang disekeliling. Saat masuk dalam dunia pendidikan tidak lepas dari aktivitas meniru. Hal tersebut diungkapkan juga oleh (Sadulloh 2007:21) bahwa peniruan sebagai kesalahan konseptual pendidikan, proses pendidikan terjadi dalam medan pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa. Gejala-gejala perilaku yang nampak dan tidak nampak oleh anak-anak ikut dihayati secara tidak sadar. Dua hal pengaruh dari meniru yaitu, pengaruh positif dan negatif pada pengembangan diri. Meniru bisa berpengaruh positif apabila dilakukan dengan berpatokan pada norma-norma Kristiani dan pengaruh negatif terjadi bila tindakan tersebut dilakukan dengan tidak berpedoman pada norma tersebut.
                 Trend tattoo menjadi fenomena yang semakin nampak saat ini. Tampilnya artis-artis atau tokoh-tokoh penting di media televisi dan internet, dengan  gambar tattoo pada tubuh mereka, secara tidak langsung ini menjadi suatu pemicu bagi yang mengidolakan mereka, untuk menirunya tidak terkecuali pemuda Kristen.
                 Niru-isme menjadi berkembang dikalangan pemuda Kristen, karena mereka hidup dan bergaul dalam budaya dimana tattoo berada, walaupun norma-norma Kristiani diajarkan tapi apabila mereka tetap menjadi satu dengan budaya tersebut maka mereka akan cenderung terhisap masuk kedalamnya. Niru-isme ini dapat telihat dengan jelas saat bangsa Israel dipimpin oleh Musa ke luar dari Mesir, ketika Musa menghadap Allah di gunung Sinai untuk menerima sepuluh hukum Allah. Dalam hukum itu Allah memberikan norma-norma yang harus dilakukan bangsa Israel, agar tetap berada dalam ikatan perjanjian dengan Allah.
                 Setelah bangsa Israel menunggu lama Musa turun dari gunung Sinai dan tidak ada tanda-tanda kedatangannya, mereka merasa Musa sudah mati. Dengan anggapan tersebut, mereka perlu pengganti Musa sebagai pengantara mereka dengan Allah. Atas dasar kebutuhan akan seorang pemimpin dan pengantara, akhirnya bangsa Israel mendesak Harun untuk membuat patung lembu emas sebagai pengantara mereka kepada Allah (Keluaran 32:1-35).
                 Yang menjadi jawaban mengapa bangsa Israel tidak memilih Harun sebagai pengganti Musa untuk menjadi pengantara mereka kepada Allah ialah niru-isme. Setelah sekian lama bangsa Israel hidup di Mesir ternyata budaya Mesir sudah begitu kuat mengikat mereka. Sehingga saat mereka kehilangan sosok pemimpin yang dapat mengingatkan mereka pada kehendak Allah hilang, maka yang timbul adalah pola pikir budaya mesir. Ensiklopedi Alkitab masa kini mencatat, di Mesir anak lembu jantan diyakini sebagai tunggangan dewa Horus (dewa kesuburan). Bangsa Mesir melakukan ritual penyembahan di depan patung lembu emas untuk menghormati dewa Horus. Ternyata apa yang dilihat bangsa Israel di Mesir itu yang mereka tiru. Niru-isme ini juga kembali dilakukan bangsa Israel pada zaman Yerobeam memerintah Israel Utara. Mereka memakai patung sebagai ganti Allah, 1 Raja-raja 12:28, Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
KESIMPULAN
Fenomena tattoo dikalangan pemuda kristen, bukan sekedar seni menggambar di tubuh biasa. tattoo yang dilakukan pemuda kristen sebuah bentuk apresiasi masalah kepribadian yang mengandung krisis gambar diri, krisis moral dan niru-isme.
            pemuda Kristen dari sudut pandang Pendidikan Agana Kristen (PAK), taidak dibenarkan merajah tubuhnya dengan tattoo. tubuh adalah bait Allah yang hidup, yang telah dibayar lunas oleh penebusan Kristus di kayu salib. tattoo adalah sebuah bentuk tipuan iblis yang hendak merusak keberadaan pemuda Kristen dalam menjalankan fungsinya sebagai bait Allah yang hidup. tatto digunakan iblis untuk menandai pemuda Kristen sebagai milik kepunyaannya. manusia diciptakan menurut gambaranNya, iblis tidak senang melihat gambar Allah dalam diri manusia. iblis tahu bahwa waktunya tidak akan lama lagi, dan ia akan berada dibawah penghukuman kekal api neraka, sebab itu ia hendak membawa manusia turut serta bersamanya.

DAFTAR PUSTAKA
Boehlke, Robert R. 2005. Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Enklaar, I H: Homrighausen, E. G. 2005. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Cully, Iris V. Dinamika Pendidikan Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Abineno, J. L. CH. 2003. Manusia Dan Sesamanya Di Dalam Dunia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Wright, Christopher. 1995. Hidup Sebagai Umat Allah Etika Perjanjian
Sudduth, William. 2009. Ada Apa Dibalik Tinta. Jakarta: Yayasan Kasih Anugerah.
Charisma. 2009. Tattoo And Piercing. Febuari-Maret. Hlm.14-15.
Budihusodo, Unggul. 2009. Awas Tato Dan Tindik Tularkan Hepatitis. http://kesehatan.kompas.com/read/xml. (1 Mei 2009).

No comments:

Post a Comment

Etika kerukunan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi rumusan pandangan dan sikap pemuka agama tentang etika kerukunan antar umat beragama. Men...